Nikmati saja hujan dengan secangkir kopi hangat dan obrolan di blog ini....

Senin, 18 Agustus 2014

TUHAN JUGA BERPROSES



(Renungan ini adalah renungan yang saya bawakan mengawali Sidang Majelis Pleno GKJ Ceper bulan Maret 2013. Saya mendasari renungan dari Kejadian 1 : 1 – 31.)

Kenapakah Tuhan Allah menciptakan alam semesta ini dalam waktu yang cukup lama? Bukankah dengan kuasa-Nya, Tuhan Allah sebenarnya mampu menciptakan alam semesta hanya dalam sekejap saja?

Tuhan Allah menunjukkan adanya proses di dalam karya-Nya. Perlahan-lahan proses itu terwujud. Diawali dari terang, cakrawala, dan seterusnya hingga sampailah bagaimana Allah menciptakan manusia. Mengapa setiap kali kita membaca perikop ini kita merasa bosan dan jenuh? Jawabannya adalah karena setiap hari penciptaan, Allah mencoba mewujudkan detail yang sempurna. Sering kali detail yang diwujudkan Allah ini membuat kita sebagai manusia merasa jenuh untuk mengikutinya.

Misalnya di hari pertama, Tuhan Allah tidak hanya menciptakan dengan : “Jadilah terang” saja. Tapi Tuhan Allah pun memisahkan terang dari gelap, sehingga terang itu adalah siang; dan gelap adalah malam. Tuhan juga menciptakan “gradasi” antara gelap-terang dan siang-malam. Gelap tidak langsung menjadi terang dan siang tak langsung jadi malam. Di sinilah sentuhan detail karya Allah bagaimana diciptakan-Nya petang dan pagi. Gradasi yang diciptakan Allah di hari pertama merupakan detail sebuah kesempurnaan. Demikian juga di hari-hari selanjutnya, Allah mengisi dunia dengan detail yang sempurna.

Demikianlah proses yang ditunjukkan Allah bagi kita. Setiap tujuan yang ingin kita raih harus dilalui dengan proses belajar. Demikian pula dengan para pelayan di gereja pun harus mau untuk berproses. Kita tidak bisa langsung jadi pelayan yang serba bisa. Semua itu diawali dari sebuah kekosongan dan kerinduan untuk diisi melalui pengalaman. Setiap awal adalah belum berbentuk dan kosong sama seperti bumi pada mulanya. Perlahan-lahan Tuhan Allah menunjukkan proses itu. Orang Jawa bilang “alon-alon waton kelakon”. Tidak usah terburu-buru dalam membentuk diri. Ketergesaan hanya akan mengabaikan detail dan kesempurnaan. Karya Allah yang sempurna di dalam penciptaan ini kiranya memberikan semangat bagi kita untuk membentuk diri kita secara detail menuju kesempurnaan.


:) selamat berkarya!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar