Nikmati saja hujan dengan secangkir kopi hangat dan obrolan di blog ini....

Senin, 18 Agustus 2014

Di Antara Dua Hari Raya yang tidak Populer


Di dalam kalender nasional kita, tanggal 27 Mei 2014 adalah hari Isra’ Mi’raj, sedangkan tanggal 29 Mei 2014 adalah hari kenaikan Isa Almasih (Yesus Kristus). Saya yakin, meskipun disebut sebagai hari besar/raya keagamaan tetapi greget perayaannya tidak sama seperti ketika perayaan Idul Fitri ataupun Natal. Bahkan bagi mereka yang tidak merayakannya banyak yang tidak memahami makna dari Isra’ Mi’raj dan kenaikan Yesus Kristus. Bagi mereka yang tidak merayakannya yang penting hari itu tanggal merah. Kalau tanggal merah ya libur – tak peduli kenapa hari itu tanggal merah. Sebenarnya kalau kita merenungkan makna yang terkandung dalam kedua hari besar tersebut kita akan menjumpai sebuah refleksi kebersamaan yang sangat indah.

Hari raya Isra’ Mi’raj adalah hari dimana umat muslim memperingati perjalanan suci nabi Muhammad dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa. Isra’ Mi’raj sendiri berarti perjalanan di waktu malam. Waktu itu nabi Muhammad berusia 51 tahun. Sebelum melakukan perjalanan suci tersebut, nabi Muhammad sedang dirundung duka cita yang luar biasa hebatnya karena istrinya yang bernama Khadijah dan pamannya yang bernama Abu Thalib baru saja meninggal dunia. Isra’ mi’raj adalah anugerah dari Allah untuk menguatkan nabi Muhammad dari kedukaannya melalui perjalanan suci menuju nirwana.

Perjalanan nabi Muhammad dipandu oleh malaikat Jibril dan mengendarai buraq. Perjalanan suci tersebut di awali dari Masjidil Haram. Tempat pertama yang disinggahi adalah gunung Sinai, tempat di mana Allah menurunkan Taurat melalui nabi Musa. Di sanalah nabi Muhammad mewujudkan shalat 2 rakaat. Setelah itu nabi Muhammad mengunjungi Betlehem, tempat di mana Yesus (nabi Isa) dilahirkan. Nabi Muhammad pun shalat di situ sebanyak 2 rakaat. Perjalanan selanjutnya nabi Muhammad pundibukakan mata hatinya atas hal-hal yang baik dan buruk di dunia ini. Dengan menaiki 7 tingkap langit hingga langit ke-7, nabi Muhammad mendapatkan amanat dari Allah untuk mendirikan shalat sebanyak 50 kali dalam sehari-semalam. Karena dirasa terlalu berat, akhirnya nabi Muhammad memohon agar jumlah shalat itu dikurangi. Dan akhirnya terwujudlah sebuah perintah dari Allah untuk mendirikan shalat sebanyak lima kali dalam sehari.

Begitu indah perjalanan yang dilakukan nabi Muhammad hingga ke surga tingka ke-7 dan berjumpa dengan Allah yang Maha Kudus. Jika kita melihat di dalam hari raya Kenaikan Isa Almasih, kita akan menjumpai sebuah peristiwa yang hampir sama. Setelah mati di kayu salib, Yesus bangkit pada hari Paskah dan menampakkan diri kepada para murid selama 40 hari sebelum akhirnya naik ke surga. Pada hari itu Yesus dan para murid berkumpul di dekat Betania. Yesus mengungkapkan bahwa tugas-Nya di dunia ini telah selesai, dan ia harus kembali ke tempat Bapa. Setelah memberkati mereka, perlahan-lahan Yesus terangkat naik ke langit dan dijemput oleh malaikat menuju sorga. Kenaikan Yesus ke sorga adalah sebuah “perjalanan” Sang Kristus menuju kediaman Allah yang baka. Naiknya Yesus ke surga adalah wujud bagaimana kembalinya Yesus ke dalam kemuliaan Allah yang sempurna.
Isra’ Mi’raj dan Kenaikan Yesus merupakan peristiwa yang mengingatkan kita akan kesempurnaan Allah yang bertahta di sorga. Agama samawi (agama yang berakar dari iman Abraham) mempercayai bagaimana Adam dan Hawa yang tinggal di Firdaus merupakan wujud karya Allah yang sempurna. Tapi karena dosa manusia akhirnya manusia meninggalkan Firdaus, meninggalkan sorga, dan harus bersusah payah hidup di dunia ini. Sorga adalah tempat di mana manusia berasal dan diciptakan. Sorga pula tempat di mana manusia yang beriman kembali kepada kesempurnaan.

Meskipun perayaannya tak semegah Idul Fitri, Natal, Paskah, maupun Maulud Nabi tapi dua hari raya yang “tidak popular” ini telah mengingatkan kita akansesuatu yang luar biasa : tempat asal manusia tercipta dan tujuan akhir manusia di dunia yaitu nirwana, tempat yang sempurna. Nabi Muhammad dan Yesus Kristus telah melakukan sebuah perjalanan suci menuju nirwana, tempat di mana kedamaian abadi bersemayam. Selamat menghayati isra’ Mi’raj dan kenaikan Yesus Kristus, dua hari raya yang tidak popular.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar