Nikmati saja hujan dengan secangkir kopi hangat dan obrolan di blog ini....

Senin, 18 Agustus 2014

Selalu ada Kisah di balik Syair



Lagu “Smoke on the Water” tiba-tiba saja menyapa telinga saya dari siaran sebuah stasiun radio malam itu. Sebuah lagu yang benar-benar gagah dari Deep Purple tersebut mengalir begitu saja tanpa basa-basi. Iseng-iseng saya pun mencari lirik lagu tersebut di internet. Penasaran juga akan refreinnya yang menggelitik.

Smoke on the water, fire in the sky...

Dan ternyata yang saya temukan adalah... sebuah kepanikan karena terbakarnya sebuah casino di Montereax pada bulan Desember 1971! Lagu ini ternyata berdasarkan pengalaman nyata mereka. Di dalam casino tersebut ada Frank Zappa yang sedang pentas dalam rangka pesta tahun baru. Di tengah kemeriahan pesta, beberapa pemuda menyulut casino tersebut dengan api hingga terbakar. Paniklah seisi casino tersebut. Mereka berusaha menyelamatkan diri dari kobaran api. Pada waktu itu Deep Purple sedang melakukan rekaman di seberang danau yang berdekatan dengan lokasi kebakaran. Mereka berada di mobilnya Rolling Stone, mobil yang memang khusus disewakan untuk rekaman. Sungguh kacau situasi saat itu. Dan yang dilihat Deep Purple dari seberang danau adalah... asap yang menggulung di atas air danau, dan api di angkasa.

Smoke on the water, fire in the sky....

Ajaib benar band ini. Kepanikan yang mereka saksikan terekam dengan baik dan tersaji melalui sebuah lagu yang begitu gagah. Ketika orang mendengar lagu ini seolah diajak mengenang peristiwa getir yang sudah terbalut racikan tepung rock and roll. Begitulah seniman yang selalu bisa melukiskan fakta ke dalam sebuah karya yang indah.

Tanpa disadari saya pun telah merekam sebuah peristiwa sederhana ke dalam tulisan ini. Saya merekam bagaimana tadi saya dikejutkan oleh lagu “Smoke on the Water” ke dalam catatan yang setiap saat bisa dibaca. Ternyata merekam peristiwa dan menyajikannya menjadi sebuah karya itu mengasyikkan. Kita bisa memiliki banyak kenangan melalui apa yang telah kita buat. Kita pun bisa mengajak orang lan mengenang peristiwa yang kita tampilkan melalui karya kita. Di dalam menginterpretasikan kembal momen yang berharga, kita bisa merekamnya dan menyajikan dalam bentuk puisi, lagu, tulisan, foto, film, patung, dan masih banyak lagi. Dalam sejarah suci, Tuhan Allah pun menggunakan proses kreatif manusia ini untuk meneruskan berita keselamatan kepada generasi selanjutnya. Melalui catatan-catatan para penulis Kitab Suci, kita pun bisa merasakan bagaimana adanya sebuah kisah penyelamatan Tuhan yang bisa selalu dikenang. Entah apa jadinya kalau para nabi dan pujangga jaman dahulu enggan untuk mengisahkan kembali kesaksiannya di dalam karya sastra.

Ketika kita merekam dan menginterpretasikannya kembali melalui sebuah karya, di situlah tantangan untuk bisa menciptakan sesuatu yang baru dan original. Meskipun suatu fakta sudah berulang kali disajikan banyak orang, kita pun bisa memaparkannya dari dimensi kita sendiri sesuai dengan kekhasan yang kita miliki. Misalnya saja hadirnya keempat Injil terjadi karena proses kreatif yang berbeda dari keempat penuls (meskipun dari fakta yang sama). Mereka mengolah fakta yang sama melalui pemaparan yang berbeda.

Demikianlah penting dan asyiknya menyajikan kembali peristiwa yang kita anggap menarik ke dalam media apapun. Lagu “Smoke on the Water” telah lama berlalu. Yang tersisa hanya desis radio karena sudah tidak ada lagi siaran. Saatnya untuk mengistirahatkan raga di dalam hening. Salam!


Ceper, 210711

Tidak ada komentar:

Posting Komentar