Nikmati saja hujan dengan secangkir kopi hangat dan obrolan di blog ini....

Senin, 18 Agustus 2014

IDEALISME VS PASAR



Siapakah Yubal? Meskipun namanya hanya tertulis satu kali di Alkitab tetapi nama itu membuat saya tergelitik untuk sedikit menafsirkannya. Kejadian 4 : 21 menyebutkan sebuah nama yang diikuti keterangan yang sempat membuat saya terkejut. Dialah yang menjadi bapa semua orang yang memainkan kecapi dan suling! Ah, yang benar saja? Jaman itu kan jaman sebelum Nuh hadir? Mana mungkin sudah ada orang yang menemukan notasi / scale? Yang benar saja....

Menurut silsilah, Yubal adalah anak dari Lamekh. Lamekh memiliki dua istri, dan Yubal lahir dari istri yang pertama. Yubal memiliki seorang kakak yang bernama Yabal. Yabal dan Yubal adalah dua bersaudara kandung. Seperti beberapa kisah di dalam Alkitab yang menceritakan dua saudara, ada sebuah kecenderungan satu dengan yang lain digambarkan dengan kehidupan yang kontras. Misalnya saja Kain dan Habel. Kain memiliki pekerjaan bertani, sedangkan Habel beternak. Misalnya lagi Ismail dan Ishak. Dikisahkan Ismail diusir Abraham, sedangkan Ishak disayang. Yang paling jelas adalah Esau dan Yakub. Esau seorang yang berperangai kasar, sedangkan Yakub seorang yang lemah lembut. Bisa jadi pembedaan itu pun ada di dalam diri Yabal dan Yubal.
Yabal dikisahkan melalui ayat 20, dialah bapa orang yang diam dalam kemah dan memelihara ternak. Jika kita kontraskan keduanya akan muncul sebuah kebiasaan yang berbeda. Kalau Yabal lebih suka berada di dalam kemah, maka Yubal bisa jadi lebih suka di luar. Seperti halnya Yakub dan Esau, yang satu suka di dalam dan yang satu di luar. Demikian pula dengan pekerjaan mereka berdua. Disebutkan di ayat 20, pekerjaan Yabal adalah memelihara ternak. Dia seperti layaknya Yakub yang lebih suka berdiam di kemah karena pekerjaannya adalah memelihara ternak di kandang. Sedangkan Yubal disebutkan bapa dari semua orang yang memainkan kecapi dan suling. Apakah bermain kecapi dan suling merupakan pekerjaan yang mampu menjamin kehidupan seseorang pada waktu itu? Sepertinya tidak bisa. Pada waktu itu orang bekerja untuk menghasilkan barang atau benda, misalnya bertani atau berternak. Bermusik adalah pekerjaan yang menghasilkan jasa. Tidak ada barang yang dihasilkan dari bermusik. Jadi bermain musik hanyalah merupakan hobi semata. Lantas apa pekerjaan utama Yubal? Karena tidak dituliskan di dalam Alkitab, sepertinya pekerjaan bukanlah sesuatu yang penting bagi Yubal. Yang penting baginya adalah bermain musik. 

Sudut pandang nama pun dapat mempengaruhi kebiasaan mereka berdua. Dalam memberikan nama, orang Yahudi akan selalu mengaitkan dengan sifat, karakter, ataupun kebiasaan seseorang. Yabal memiliki arti harafiah dalam bahasa Ibrani : membawa, mengatur, atau memimpin. Dari nama ini kita bisa membayangkan bagaimana Yabal merupakan sosok yang sistematis dan selalu berpatokan kepada aturan. Ia adalah tipe seorang manager yang disiplin dan tegas. Karena itulah ia sukses mengelola ternak di kemahnya dengan kedisiplinan dan jiwa kepemimpinan yang besar. Sedangkan Yubal memiliki arti harafiah mengalir. Aliran adalah simbol kebebasan. Dari nama ini kita bisa membayangkan kehidupan seorang Yubal yang penuh kebebasan. Karena ia memiliki arti mengalir, tidaklah mungkin hidupnya di dalam kemah. Ia tidak akan bisa mengalir saat berada di dalam batas-batas kemah. Yang ia butuhkan adalah alam yang bebas. Ia tidak peduli akan pekerjaan dan sistem yang selalu membelit kehidupan. Ia lebih suka mengekspresikan kebebasannya tanpa terbelenggu aturan.

Demikianlah kalau saya gambarkan kekontrasan kedua saudara ini. Yabal adalah seorang yang sistematis, sedangkan Yubal adalah seorang yang ekspresif. Masing-masing memang sesuai dengan sebutannya. Bapa semua orang yang diam di dalam rumah dan memelihara ternak akan sangat cocok dengan tipe Yabal yang pandai dalam mengatur dan disiplin dalam mengelola sesuatu. Di sisi lain, bapa semua orang yang memainkan kecapi dan suling sangat serasi dengan kehidupan Yubal yang penuh dengan kebebasan tanpa batas.

Saya akan menyoroti Yubal karena memang ada sesuatu yang menarik. Menjadi peternak adalah hal yang umum pada waktu itu. Tetapi menjadi musisi adalah hal yang di luar kebiasaan! Yubal adalah bapa setiap orang yang bermain harpa dan suling. Kehidupan Yubal merupakan gambaran kehidupan seorang musisi ataupun seniman yang tidak seperti kehidupan orang pada umumnya. Alam memang menjadi sumber inspirasi utama para musisi, sama seperti Yubal. Nada-nada yang tercipta pun seolah-olah merupakan representasi dari alam semesta. Bisa jadi Yubal adalah penemu notasi atau scale yang kemudian disempurnakaan oleh generasi selanjutnya. Saat ia mendengar kicau burung, ia mencoba menerjemahkannya ke dalam alunan kecapi. Saat ia mendengar suara angin yang mendayu, ia mencoba melukiskannya melalui bunyi suling. Kebebasannya dalam berekspresi melalui suara membuat ia tidak peduli akan kebutuhan hidupnya. Asal bisa makan dan minum saja sudah cukup baginya. Tidak seperti Yabal yang lebih mencari keuntungan melalui peternakannya, Yubal lebih memilih jalannya sendiri: hidup untuk berkarya.

Musik itu sebenarnya bebas, tanpa batas. Sama seperti arti nama Yubal : mengalir. Musik itu sebenarnya gambaran dari alam semesta yang indah. Tapi sayangnya sedikit demi sedikit musik telah dinodai dengan uang. Yubal yang idealis telah dikemudikan oleh Yabal si pengatur. Sepertinya silsilah memang sengaja meletakkan Yabal sebagai si sulung dan Yubal sebagai si bungsu. Si sulung selalu menguasai si bungsu. Hak kesulungan itu ada pada Yabal. Si pengatur telah membuat musik tidak lagi murni lagi sebagai sesuatu yang alami. Dampak penindasan itu terasa sampai saat ini. Banyak (bahkan hampir semua) musisi yang tidak lagi hidup untuk berkarya, tetapi berkarya untuk hidup. Musik telah menyerah takluk di hadapan uang. Bermusik harus melihat pasar terlebih dahulu dan harus melepaskan kemurniannya demi uang. Bahkan musik rohani yang katanya untuk memuji Tuhan pun diperjual belikan! Apakah itu namanya masih memuji Tuhan kalau hanya untuk komresialitas belaka?

Bisakah hak kesulungan itu ditukar? Bisakah melalui sup kacang merah Yabal mau melepaskan hak kesulungannya dan memberikannya kepada Yubal? Ah sudah terlambat... Yabal dan Yubal tidak hanya merupakan sebatas silsilah yang termuat di Alkitab saja tetapi juga merupakan mitos musik dan industri. Sampai kapanpun musik akan selalu menjadi budak industri.


Ceper, April – Mei 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar